Philosophiamundi https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia PHILOSOPHIA MUNDI en-US fauzilol2@gmail.com (Muhammad Fauzi Ilham) admin@philosophiamundi.id (Ridlo Widyanto) Wed, 19 Nov 2025 05:50:15 +0000 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisis Penegakan Hukum dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/171 <p><em>This article analyzes the effectiveness of child protection policies in addressing violence cases by combining normative and empirical approaches. The normative approach examines the existing legal framework, including the Child Protection Law, its implementing regulations, and relevant academic literature, particularly the works of Z. Hasan, while the empirical approach is carried out through interviews with the Legal and Human Rights Service Clinic of the Faculty of Law, UNS, which directly assists in cases of violence against children. The findings reveal a gap between legal norms and actual practice, particularly regarding limited public understanding, insufficient access to assistance, restricted capacity of law enforcement officers, and the risk of revictimization. Empirical evidence further shows that legal and psychosocial assistance services remain unevenly distributed, resulting in suboptimal child protection outcomes. The article concludes that strengthening institutional assistance capacity, enhancing public legal literacy, and developing more responsive reporting services are necessary, and recommends future research on integrating reporting technologies to improve early detection of violence against children</em></p> Resita Nanda Prameswari Copyright (c) 2025 Philosophiamundi https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/171 Wed, 10 Dec 2025 00:00:00 +0000 Formative Assessment dalam Perspektif Hadis: Analisis Evaluasi Pendidikan Berbasis Proses dan Pembiasaan Bertahap dalam Tradisi Pendidikan Islam https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/160 <p>Teknologi kini mampu menyediakan akses informasi instan, bantuan penulisan, hingga penilaian otomatis, namun kemudahan tersebut sekaligus menimbulkan tantangan etik seperti plagiarisme berbasis AI, kecurangan akademik, serta melemahnya proses intelektual mandiri. Artikel ini bertujuan menganalisis integrasi nilai-nilai hadis tentang amanah ilmiah sebagai dasar etika pemanfaatan AI dalam pendidikan. Penelitian menggunakan metode studi literatur yang menelaah hadis-hadis terkait kejujuran, amanah, tabayyun, dan muraqabah, serta teori etika pendidikan modern dan pedoman etika AI internasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa ajaran Nabi Muhammad SAW memberikan fondasi moral komprehensif dalam menghadapi tantangan teknologi, terutama melalui internalisasi nilai amanah, kejujuran, tanggung jawab ilmiah, verifikasi informasi, dan kesadaran spiritual. Integrasi nilai hadis dengan etika AI modern menghasilkan model pendidikan yang tidak hanya menekankan kemampuan teknologi, tetapi juga pembentukan karakter moral dan integritas akademik. Dengan demikian, nilai-nilai Islam berperan penting dalam memastikan AI digunakan sebagai sarana peningkatan pengetahuan, bukan sebagai jalan pintas yang merusak proses belajar dan mereduksi makna ilmu. Temuan ini menegaskan urgensi etika spiritual dalam pengembangan teknologi pendidikan, sekaligus memberikan kerangka konseptual bagi lembaga pendidikan dalam merumuskan kebijakan pemanfaatan AI yang bertanggung jawab.</p> Nihayatus Sholihah, Ulfa, Luthfiatul Udhma, Abidatil Qinni Copyright (c) 2025 Philosophiamundi https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/160 Wed, 19 Nov 2025 00:00:00 +0000 Efektivitas Penggunakan Aplikasi Fotostation Dalam Proses Kerja Divisi Foto Harian Kompas https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/152 <p><em>This study aims to analyze the effectiveness of the Fotostation application in supporting the digital photo management process within the photo division of Harian Kompas. In the context of modern journalism, managing large volumes of visual content requires a structured, fast, and accurate system. This research uses a qualitative descriptive approach, with data collected through observation and in-depth interviews with key personnel involved in the daily workflow of photo management. The findings show that Fotostation serves as the central tool for receiving, organizing, and archiving journalistic photos. The system enables real-time integration of visual assets, supports metadata indexing, and ensures that photo classification aligns with editorial standards. It also facilitates efficient long-term archiving and retrieval through its Archive and Inhouse features, allowing users to track usage and avoid redundancy in publication. Furthermore, the system plays a crucial role in protecting copyright by requiring proper attribution and ensuring that only verified content is used. While Fotostation significantly increases the speed and accuracy of editorial photo processing, the system still faces technical challenges, especially regarding performance under high-volume data loads. Nonetheless, the application has proven to enhance the overall effectiveness of the photo division’s workflow, making the management of digital photo assets more reliable, structured, and professionally accountable</em></p> Adita Ahmad Firdaus, Agus Rusmana, Fitri Perdana Copyright (c) 2025 Philosophiamundi https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/152 Wed, 19 Nov 2025 00:00:00 +0000 Transformasi Peran Ayah dari Breadwinner ke Co-Parenting dalam Keluarga Muslim Modern https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/163 <p>Transformasi peran ayah dalam keluarga Muslim modern menunjukkan adanya pergeseran fundamental dari posisi tradisional sebagai <em>breadwinner</em> menuju pola <em>co-parenting</em> yang lebih partisipatif dan dialogis. Artikel ini bertujuan menganalisis dinamika perubahan tersebut melalui perspektif Sosiologi Pendidikan Islam, dengan menelaah genealoginya dalam struktur keluarga patriarkal, faktor sosial yang mengakselerasi pergeseran peran, morfologi keterlibatan ayah kontemporer, serta resonansi pedagogisnya terhadap pembentukan kepribadian dan religiusitas anak. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>library research</em> dengan pendekatan deskriptif-analitis. Hasil kajian menunjukkan bahwa transformasi peran ayah didorong oleh meningkatnya partisipasi perempuan di ranah publik, mobilitas kelas menengah Muslim, rekonstruksi nilai maskulinitas, serta penetrasi wacana digital dalam kehidupan keluarga. Perubahan ini menghasilkan pola keayahaan baru yang menekankan kehadiran emosional, keteladanan moral, dan keterlibatan edukatif sebagai bagian integral dari proses <em>ta’dib</em>. Keterlibatan ayah secara aktif terbukti memperkuat <em>secure attachment</em>, membentuk <em>habitus religius</em>, serta meningkatkan kapasitas kognitif dan etika sosial anak. Dengan demikian, co-parenting dalam keluarga Muslim modern bukan hanya bentuk redistribusi peran domestik, tetapi merupakan reposisi epistemik yang memperkaya ekologi pendidikan Islam di lingkungan keluarga. Temuan ini menegaskan pentingnya kehadiran ayah sebagai aktor pedagogis dan moral dalam membangun generasi Muslim yang berkarakter, berakhlak, dan berkesadaran sosial</p> Indriani Oktaviana Sugandi, Zainal Arifin Copyright (c) 2025 Philosophiamundi https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/163 Thu, 27 Nov 2025 00:00:00 +0000 Budaya Hormat dalam Kelas: Transformasi Relasi Anak–Guru pada Keluarga Muslim Urban https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/164 <p>Transformasi budaya hormat anak kepada guru dalam konteks keluarga Muslim urban menunjukkan bahwa nilai adab tidak hilang, tetapi mengalami rekonstruksi seiring perubahan sosial, teknologi, dan pola komunikasi modern. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola perubahan tersebut melalui pendekatan <em>library research</em> dan perspektif Sosiologi Pendidikan Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa keluarga Muslim urban dengan pola pengasuhan egaliter, komunikasi dialogis, dan orientasi rasional membentuk habitus baru yang memengaruhi cara anak mengekspresikan hormat. Anak tidak lagi memaknai otoritas guru secara hierarkis, tetapi menilai guru berdasarkan kompetensi, hubungan interpersonal, dan integritas profesional. Perkembangan teknologi digital turut menggeser epistemologi anak dari guru sebagai sumber tunggal pengetahuan menuju model penghargaan berbasis relevansi, kejelasan, dan pendampingan belajar. Kondisi ini menuntut reinterpretasi konsep <em>adab</em>, sehingga nilai kesantunan, ketawadhuan, dan penghormatan tetap dapat diinternalisasi dalam format yang lebih dialogis, partisipatif, dan kontekstual. Dengan demikian, budaya hormat pada keluarga Muslim urban tidak mengalami degradasi, melainkan mengalami transformasi menuju bentuk penghargaan relasional yang sejalan dengan dinamika pendidikan Islam modern</p> Hanin Alfia Rosyidah, Zainal Arifin Copyright (c) 2025 Philosophiamundi https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/164 Thu, 27 Nov 2025 00:00:00 +0000 Penguatan Literasi Digital Mahasiswa Dalam Perspektif Nilai-Nilai Pancasila https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/169 <p>Penguatan literasi digital mahasiswa menjadi urgensi baru seiring meningkatnya arus informasi yang tidak terkendali serta melemahnya kemampuan kritis dalam memilah konten yang relevan, aman, dan etis, sehingga diperlukan landasan nilai Pancasila sebagai pijakan moral dalam berinteraksi di ruang digital. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diintegrasikan ke dalam pengembangan literasi digital mahasiswa agar mampu membangun perilaku bermedia yang bertanggung jawab. Studi ini menggunakan desain penelitian deskriptif-kualitatif dengan metode wawancara, survei persepsi, dan telaah dokumen kurikulum untuk menggali pemahaman mahasiswa terhadap nilai kebangsaan dalam konteks digital. Pendekatan normatif-filosofis dipadukan dengan analisis tematik untuk menelaah hubungan antara nilai Pancasila dan praktik literasi digital. Temuan menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan, persatuan, dan musyawarah berkontribusi signifikan terhadap penguatan kemampuan evaluatif, etika bermedia, dan kesadaran akan dampak sosial informasi digital. Kesimpulannya, integrasi nilai Pancasila dalam literasi digital merupakan strategi penting untuk membentuk karakter kewargaan mahasiswa yang matang dan relevan diterapkan secara sistematis dalam pendidikan tinggi.</p> Siti Masyrofah Copyright (c) 2025 Philosophiamundi https://philosophiamundi.id/index.php/philosophia/article/view/169 Mon, 08 Dec 2025 00:00:00 +0000