Budaya Hormat dalam Kelas: Transformasi Relasi Anak–Guru pada Keluarga Muslim Urban
Keywords:
budaya hormat, keluarga Muslim urban, adab, otoritas guru, Pendidikan Islam, sosiologi pendidikanAbstract
Transformasi budaya hormat anak kepada guru dalam konteks keluarga Muslim urban menunjukkan bahwa nilai adab tidak hilang, tetapi mengalami rekonstruksi seiring perubahan sosial, teknologi, dan pola komunikasi modern. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola perubahan tersebut melalui pendekatan library research dan perspektif Sosiologi Pendidikan Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa keluarga Muslim urban dengan pola pengasuhan egaliter, komunikasi dialogis, dan orientasi rasional membentuk habitus baru yang memengaruhi cara anak mengekspresikan hormat. Anak tidak lagi memaknai otoritas guru secara hierarkis, tetapi menilai guru berdasarkan kompetensi, hubungan interpersonal, dan integritas profesional. Perkembangan teknologi digital turut menggeser epistemologi anak dari guru sebagai sumber tunggal pengetahuan menuju model penghargaan berbasis relevansi, kejelasan, dan pendampingan belajar. Kondisi ini menuntut reinterpretasi konsep adab, sehingga nilai kesantunan, ketawadhuan, dan penghormatan tetap dapat diinternalisasi dalam format yang lebih dialogis, partisipatif, dan kontekstual. Dengan demikian, budaya hormat pada keluarga Muslim urban tidak mengalami degradasi, melainkan mengalami transformasi menuju bentuk penghargaan relasional yang sejalan dengan dinamika pendidikan Islam modern
